Asuransi jiwa belakangan menjadi topik pembicaraan di khalayak ramai. Walaupun dari yang saya dengar secara personal lebih banyak cerita negatifnya. Mulai dari masalah klaim hak kita di asuransi hingga biaya premi yang mencekik. Namun hal – hal seperti itu menurut saya hanya kurang telitinya kita dalam memilih pertanggungan. Sehingga banyak timbul kerugian – kerugian yang seharusnya tidak terjadi pada diri kita. Sebelum kita bicara panjang lebar mungkin ada baiknya mengetahui seluk beluk tentang produk ini.
Apa itu asuransi jiwa ? mungkin itulah yang harus kita ketahui untuk pertama kalinya. Dari beberapa informasi agen asuransi yang wara wiri di smartphone saya juga informasi dari dunia maya, artinya adalah sebuah pertanggungan atau sebuah proteksi yang bertujuan untuk menanggung orang terhadap kerugian finansial yang tidak di duga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama, misalnya resiko kematian. Bisa dikatakan juga mudahnya adalah jaminan untuk keturunan. Contohnya seorang Ayah meninggal dengan tiba-tiba dan meninggalkan anak serta istrinya. Bila sang Ayah memiliki pertanggungan jiwa otomatis hidup anaknya tersebut, tidak akan terlantar sepeninggalan dirinya.
Saat ini ada 2 jenis pertanggungan jiwa yang bisa dipilih. Mulai dari Konvensional atau Modern. Pertanggungan Jiwa Konvensional bisa dikatakan hanya menjual perlindungan yaitu proteksi atas jiwa. Sedangkan untuk Asuransi Jiwa Modern selain menjual proteksi atas jiwa juga menawarkan investasi. Artinya selain mendapatkan perlindungan atas jiwa kita, kita juga dimungkinkan mendapatkan hasil investasi atas dana kelolaan sebagian setoran premi kita tiap bulan. Terus kita harus memilih yang mana ? saya sarankan pilihlah sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi kamu. Pada dasarnya semua perlindungan itu baik, tapi baiknya kita harus bisa memilih yang mana tepat untuk kita.
Alangkah baiknya sebelum kamu mengikuti dan menjadi nasabahnya, pelajari dulu hak dan kewajiban kamu sebagai nasabah. Pastikan tujuan kamu untuk mengikuti proteksi sehingga nantinya bisa terhindari dari kerugian dan sesalan. Ada beberapa hal yang bisa saya share ke teman – teman sebelum benar – benar membeli produknya. Ini saya dapatkan berdasarkan dari pengalaman pribadi dan juga orang – orang disekitar saya.
Asuransi Jiwa.
1. Ketahui Tujuan Berasuransi
Bagi warga Indonesia, termasuk kelas menengah atas sekalipun, pertanggugan ini belum begitu diperhitungkan dalam mempersiapkan masa depan keluarga bila terjadi sesuatu kepada tulang punggung penghidupan keluarga. Walaupun wajar karena usia industri proteksi ini terbilang muda, bukan berarti terlambat untuk memasukkan proteksi ini dalam pertimbangan risiko kematian/kecelakaan yang mungkin dialami kepala keluarga. Jadi tujuan utama dari asuransi itu adalah untuk perlindungan terhadap resiko atau hal-hal menyakitkan yang mungkin kamu alami dan dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi keuangan kamu. Dengan kata lain menggunakan perlindungan ini sama dengan ‘sedia payung sebelum hujan’ sehingga jika mengalami suatu musibah, kamu punya cara ataupun kemampuan untuk menanggulangi efek dari musibah tersebut. Jauhkan anggapan jika kamu membeli asuransi karena memperoleh profit. Anggap hal – hal menggirukan yang ditawarkan agen menjadi ‘benefit’ dan bukan ‘profit’. Ya tentu saja benefit yang akan diperoleh jika musibah terjadi nanti. Contohnya jika selama setahun telah bayar premi tapi tidak pernah memperoleh ‘benefit’, itu berarti musibah yang tertera dalam polis asuransi tidak terjadi. Apakah ini kerugian buat kamu? Jawabannya harus dikembalikan lagi pada diri sendiri bahwa asuransi itu perlindungan dengan keuntungan tertentu, bukan untuk mengejar profit. Kalau rasanya ingin mengejar profit, maka tempatnya bukan asuransi. Kamu bisa ikuti bursa saham, reksadana, tabungan deposito, bisnis, hal – hal lainnya.
2. Pahami dan pilih sesuai kebutuhan perlindungan
Seperti halnya yang saya utarakan diatas, asuransi ini banyak macamnya. Seperti asuransi jiwa ada 2 macam. Itu baru yang jiwa loh ya, masih banyak yang lainnya seperti kesehatan, pendidikan, perjalanan dan lain lain. Ada juga asuransi hibrida antara perlindungan dan investasi yang disebut unit-link. Bisa dikatakan berasuransi sekaligus berinvestasi. Dan terkadang unit-link ini juga digabungkan dengan produk pendidikan. Nah disini kamu diuji. Pahami betul produk yang tepat buat kamu. Jika kamu hanya ingin asuransi regular/tradisional saja tanpa adanya embel – embel investasi, jangan ambil asuransi yang berbumbu unit-link. Karena bisa saja jika kamu salah pilih, kamu bakal kaget ketika setelah beberapa bulan membayar premi dan melihat saldo, ternyata saldo kamu lebih kecil atau lebih besar dari total premi yang sudah kamu bayarkan. Ini semua ternyata karena kamu telah memilih unit link. Jadi pahami dan pertimbangkan dulu.
3. Lihat Preminya, Memberatkan Atau ?
Kebutuhan kehidupan kita tidak hanya membayar premi. Kebutuhan rumah tangga, listrik, air, sekolah anak hingga untuk sehari – hari. Maka oleh karena itu, buatlah perhitungan yang cermat terlebih dahulu. Jangan sampai kamu mengambil jenis produk asuransi yang meskipun nilai klaimnya besar, namun premi yang dibayarkan besar juga sehingga membuat keuangan kamu terganggu. Bikin rasio yang tepat antara penghasilan kamu dan premi yang dibayarkan tiap bulannya. Contoh kecilnya jika kamu memiliki gaji 3 juta perbulan, tetapi ambil premi yang bayarnya 1 juta perbulan. Jika kamu merokok ataupun bekerja dengan hal – hal esktreme (resiko besar) mungkin wajar jika kamu membayarnya. Namun jika kamu hanya bekerja di kantoran, tidak merokok dan resiko pekerjaan kecil rasanya itu bisa menjadi kerugian buat kamu. Karena premi yang dibayarkan terkesan “terbuang percuma”. Jadi pahami daan jangan sampai buat kamu menyesal.
4. Pahami polis asuransi dalam kontrak yang ditawarkan agen.
Terkadang akibat tergiur hal – hal yang ditawarkan agen, kita jarang melihat klausul dalam kontrak polis asuransi. Sedangkan polis sendiri adalah sebuah kontrak perjanjian antara nasabah dan perusahaan asuransi terkait hak dan kewajiban masing -masing beserta detailnya. Pahami dan Perhatikan dengan cermat penyakit apa saja yang di-cover, kondisi seperti apa saja yang di-cover, serta hal – hal yang penting lainnya. Baca dan pahami, jangan sungkan bertanya kepada agen asuransi yang menawarkan produknya. cerita – cerita negatif tentang asuransi tidak hanya karena produknya tetapi juga karena kurangnya pemahaman kita. Apalagi dari kasus – kasus yang ada, semuanya banyak merujuk ketika mengajukan klaim lalu ditolak. Bisa saja mungkin kamu belum baca keseluruhan kontrak polis yang sudah kamu tandatangani. Jadi berhati – hati sebelum menandatangani klausul polis.
5. Cari informasi sebanyak – banyaknya
Sebelum memutuskan untuk membeli produk perlindungan, ada baiknya kita mencari informasi yang sebanyak-banyaknya. Mulai dari pengalaman keluarga, teman, tetangga kalau perlu bisa kita jadikan bahan rujukan. Karena apa ? Biasanya orang banyak tergiur dengan paparan agen – agen asuransi. Ingat loh, mereka juga manusia seperti kita yang juga memiliki kebutuhan dalam sehari hari. Ada agen yang berjualan secara jujur & transparan, namun ada juga yang menghalalkan segala cara. Bisa dilihat dari kasus – kasus yang terhadi. Demi mengejar omzet, calon nasabah asuransi yang seharusnya tidak masuk kriteria nasabah asuransi lalu diloloskan (contohnya dengan menyembunyikan riwayat penyakit, kondisi keuangan dll). Banyak juga agen yang ngomong hal – hal baik saja tentang produk yang ditawarkannya, taunya setelah kamu menandatangani kontrak polis, dianya kabur karena beranggapa bahwa itu bukan pekerjaan mereka lagi. Yang perlu diperhatikan adalah kebanyakan di perusahaan asuransi dari yang kecil hingga yang besar, agen itu bukan karyawan tetap dari perusahaan, namun bisa dikatakan lebih condong sebagai mitra/ marketing yang akan dapet bonus/remunerasi jika berhasil memperoleh nasabah (closing). Walaupun sebenarnya banyak perusahaan asuransi sudah punya sistem training standardisasi dan kode etik untuk para agen mereka dilapangan. Nah ada baiknya cari dulu informasi asal usul produk asuransi tersebut.
6. Pilih perusahaan yang benar – benar sayang nasabahnya.
Ingat gan, pilih betul perusahaan yang sayang dengan nasabahnya. Bahkan dewasa ini perusahaan asuransi seperti ikat kepala merah banyak negatifnya di dunia maya. Karena nama besar belum tentu klaim kamu mudah dicairkan. Cari informasi mengenai testimonial atau kesan para nasabah terhadap produk suatu perusahaan asuransi. Apakah berkomitmen penuh melayani nasabah atau punya i’tikad buruk nyari-nyari alasan untuk menolak klaim. Sebagai rujukan bisa juga nominasi – nominasi perusahaan asuransi jiwa mana saja yang terbaik tiap tahunnya.
Kesimpulannya :
Asuransi merupakan sebuah usaha kita untuk melindungi keuangan dari kebangkrutan akibat resiko – resiko kehidupan seperti sakit biasa, sakit kritis, cacat total dan tetap, meninggal dan tua. Tujuan asuransi adalah perlindungan bukan investasi. Pahami dan berasuransilah sesuai dengan kebutuhan kamu. Jangan mudah tergiur, lihat dari sisi saluran distribusi, layanan, aparat pemasaran, maupun kreativitas perusahaan asuransi jiwa.
Selain itu milikilah proteksi jiwa sejak dini. Walaupun pertanggungan ini identik dengan orang tua, bukan berarti kamu yang masih sehat dan muda tidak membutuhkannya. Atau mungkin karena kamu merasa belum memiliki perlindungan jiwa karena belum memiliki anak walaupun sudah menikah. Salah satu benefit memiliki asuransi selagi muda adalah premi asuransi yang dibayarkan akan semakin ringan. Jangan tunggu esok, selagi sekarang kamu bisa memilikinya.
Kalau bagi saya ? yang pentinglah apalagi saya suka traveling hingga jika nanti pergi ke 4 Pulau Terpencil di Indonesia.
Sangat Objective Ulasannya, wawasan agan cukup luas, saya kagum..
salam dari saya
Junaidi Abdullah