Betapa bahagianya saat bisa melihat langsung bagaimana matahari terbit dari puncak yang sesungguhnya tidak pernah saya bayangkan bisa saya gapai. Betapa bahagianya ketika bisa melihat aliran air yang jatuh begitu derasnya dan memberikan alunan suara merdunya. Betapa bahagia ketika bisa melihat banyak dedaunan hijau dengan kepiawaiannya memberikan rasa nyaman dan sejuk di hati.
Saya tidak akan pernah lupa pengalaman pertama saat itu. Saat saya pertama kali pergi dan berbohong kepada orang tua. Pergi berpetualang untuk pertama kalinya menggunakan motor dan jauh dari rumah. Pergi dengan alasan tidur di rumah teman… iya… dirumah teman.
Saya juga tidak akan pernah lupa, di saat izin kantor 2 hari tetapi malah seminggu tidak masuk kantor. Bahkan saya juga menerima konsekuensi dari atasan karena apa yang saya lakukan saat itu berdampak pada absen saya yang banyak coretan silangnya.
Menyesal ? Iya menyesal, tetapi bukan untuk menyesali kenapa saya tidak pergi dan kenapa saya tidak masuk kantor. Saya menyesali kenapa tidak dari dulu melakukan hal itu. Berpetualang untuk kembali alami!
Hidup perlu bertualang
Ingin rasanya kembali ke masa kecil dulu. Saat hidup terasa bebas, menyenangkan karena bisa melakukan ini itu, tertawa, bermain sana sini tanpa ada beban. Rasa – rasa kenangan itu gencar timbul disaat usia saya terus bertambah. Saat saya memulai kehidupan dengan tahapan – tahapan baru penuh tanggung jawab.
Saat itu pula kegembiraan ku mulai hilang. Tugas sekolah hingga tugas kuliah yang tak ada habisnya. Pekerjaan kantor dan urusan cinta yang penuh problema dari hari ke hari terus menghantui. Melakukan kegiatan dan berjumpa orang yang sama terus menerus. Betapa muak dan jenuhnya saat – saat itu.
Kapan terakhir tertawa lepas? Kapan terakhir bahagia ? Kenapa hidup yang kujalani cuma jalan ditempat…
Untungnya hal – hal seperti itu tidak sampai membuat saya depresi dan kurang percaya diri. Saya bertemu dengan yang namanya “berpetualang” yang bisa membuat saya merasa bebas. Lepas sejenak dari rutinitas harian yang penuh tekanan dan acap kali menjenuhkan.
Dengan berpetualang saya lega melakukan apapun yang saya senangi, mengenal hal-hal baru dalam sebuah perjalanan, dan bisa menikmati alam yang diberikan sang pencipta. Bagi saya berpetulang bisa membuat diri sendiri bisa menikmati dan mendapatkan peluang untuk mengerjakan berbagai bentuk kegiatan yang selama ini tidak bisa saya dapatkan dalam hari-hari di kehidupan saya.
Yah walaupun cerita petualangan saya tak sebanyak orang-orang lainnya paling tidak saya masih bisa bersyukur diberikan kesempatan untuk melakukannya. Bisa berjalan dan menikmati indahnya air terjun. Bisa melihat pemandangan dari sebuah puncak. Bisa melihat ikan – ikan didalam laut yang dalam. Semua itu bisa membuat saya bahagia.
Dari Indahnya Petualangan, Ada Perjuangan yg Tidak Sia-Sia
Dengan melakukan petualangan saya bisa mendapatkan pengalaman yang sangat menarik. Mulai dari pengorbanan, mendapatkan keberanian, menghadapi sesuatu yang tidak biasa. Berjuang untuk sesuatu yang belum pernah saya rasakan dan diluar perkiraan saya, yang bisa merubah saya untuk hidup lebih baik dan lebih berani.
Bukan.. bukan karena itu sebuah puncak yang hanya dijadikan sebagai objek foto. Bukan… bukan karena itu sebuah wadah berair yang bisa digunakan untuk bermain air saja. Bagi saya melakukan petualangan, agar saya bisa merasakan bagaimana proses untuk menjalani petualangan hebat tersebut. Sesuatu bentuk hal yang sangat luar biasa yang tak bisa di gambarkan. Berjalan menapaki rimba, memintasi ngarai yang curam, dan menanjak bukit. Penuh emosi yang membuat setiap perjalanan yang saya lakukan selalu berarti. Dengan melakukan petualangan ini, saya bisa puas menikmati pemandangan alam yang terbentang di jagat raya. Walau dengan waktu yang singkat sekalipun.
Namun petualangan yang kerap saya lakukan itu tetap menyimpan resiko dan akibat tertentu. Agar bisa menjelajah menemukan air terjun saya tetap harus mengorbankan waktu. Untuk bisa menikmati indahnya laut saya juga harus terus belajar renang. Untuk bisa naik ke puncak gunung saya juga harus mengasah mental dan fisik saya.
Nah oleh karena itu kita harus tetap berjuang apapun resiko yang kita hadapi. Kita harus bisa mempersiapkannya dengan baik dan matang. Mulai dari fisik dan mental, segi peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa turut serta selama berpetualang. Sehingga kita bisa terhindar dari resiko – resiko yang menghadang di dalam melakukan petualangan.
Saya ingin sedikit sharing tips tentang perjuangan saya selama melakukan petualangan. Apa-apa aja yang harusnya kamu siapkan :
Cari tau zona petualangan dan informasikan keluarga.
Kamu harusnya lebih tau petualangan apa yang akan kamu jalani. Cari tau tentang karakteristik destinasi petualangan kamu. Seperti saat saya pertama kali mendaki di Gunung Marapi. Saya terlebih dahulu mencari tau bagaimana kondisi gunung, bagaimana jalur pendakiannya. Saya harus siap fisik dan mental untuk situasi udara ataupun iklim di gunung itu. Saya juga mencari tau berapa jarak dari awal melakukan pendakian hingga mencapai puncak gunung. Jangan lupa sebelum pergi berpetualang beri tau sanak saudara agar tetap bisa berkomunikasi.
Siapkan mental dan fisik
Ini sebaiknya juga harusnya kamu lakukan, layaknya saya yang ndut ini pada saat melakukan perjalanan terkadang sering ngos-ngosan. Alangkah baiknya, beberapa minggu sebelum melakukan petualangan, sudah mulai melakukan olahraga agar kondisi tetap fit saat melakukan petualangan. Namanya juga petualangan di alam, jadi ngga jauh-jauh dari yang namanya trekking ataupun hiking. Kalau ada yang ngerokok coba dikurangi, ntar malah seperti teman saya yang gara – gara ngerokok malah ngos-ngosan saat di lokasi destinasi. Terus kalau bisa jangan ikuti saya yang memegang teguh kutipan “Biar lambat asal selamat”. Maklum saya termasuk anggota tim hore.
Persiapkan peralatan dan perlengkapan
Kamu harus menyiapkan peralatan di dalam petualangan alam yang kamu lakukan. Bawa peralatan yang berkaitan dengan kegiatan. Jika kamu ke hutan atau ke gunung kamu bisa membawa pisau lipat, kompas, Tumbler/ jeriken (tempat bekal air), obat-obatan, jas hujan, peralatan masak ataupun tenda. Jangan lupa juga membawa sleeping bag atau matras untuk kamu istirahat. Jika kamu ke laut jangan lupa bawa peralatan snorkling. Dan yang paling penting bahan makanan dan minuman penghangat ya gan. Mie instan biasanya wajib, di samping telur, sarden dan ikan teri. Oh iya saya paling pasti bawa itu ya……….. krim anti gigitan nyamuk.
Memahami cara membuat api dan temukan air bersih
Udah sampai di lokasi, udah pasang tenda juga, eh ga taunya ga bisa buat api. Apalagi elemen yang satu ini membantu kita untuk mengatasi gelapnya malam. Selain itu api juga bisa membantu kita hangat akan dinginnya cuaca selama di lokasi petualangan. Terkadang malah api bisa membantu kita terhindar dari binatang – binatang buas. Kalau mau yang butuh perjuangan ya gunain kayu ranting kering dan fire starter. Banyak juga video-video cara membuat api di youtube. Jangan bilang kalau lebih asyik bawa korek api dan minyak tanah aja (kadang bisa menjadi penyebab kebakaran hutan). Dan yang paling penting juga bisa menemukan lokasi air bersih. Terhindar dari dehidrasi merupakan usaha terbaik supaya tetap bisa bertahan karena kekurangan makanan sekalipun. Lihat-lihat apakah air tersebut bisa diminum atau tidak. Kalau susah, cari di batang ataupun daun tanaman yang bisa menampung air. Atau ketika hujan turun, tadahlah air itu sebanyak banyaknya. Jika ragu masaklah terlebih dahulu.
Menenangkan hati dan menghangatkan jiwa melalui kebaikan alami.
Tentunya semakin sulit sebuah perjuangan petualangan yang kita lakukan untuk mendapatkan kebaikan alami, tentu semakin indah pula saat saat mencapai kemenangan nanti. Walapun saya ngos-ngosan untuk mendapatkan tujuan itu, saya harus bisa menenangkan hati dan menghangatkan jiwa.
Satu hal lagi yang melengkapi saya untuk bisa menikmati kebaikan alam adalah minuman. Kondisi udara atau iklim cuaca yang dingin dan juga lelah dalam perjalan terobati dengan mengkonsumsi minuman hangat sari jahe Herbadrink. Daripada minum kopi atau teh yang kadang buat perut saya rentan mual dan kembung.
Minum herbadrink sari jahe yang diseduh dengan air hangat membuat hati dan jiwa lebih nyaman, juga meningkatkan imun tubuh sehingga tubuh tidak akan mudah terkena penyakit ataupun gangguan kesehatan selama berpetualang. Walaupun bentuknya dalam kemasan, tetap diracik tanpa mengurangi rasa kenikmatan minuman herbal dari alam. Kualitas dan rasa manisnya tetap pas terjaga dengan baik. Saya sendiri minum ini bukan hanya saat berpetualang saja, tetapi hari-hari saya juga minum ini. Yang jelas herbadrink bisa support gaya hidup kamu sehari-hari.
Beberapa kebaikan alami herbadrink sari jahe lainnya :
1. Tanpa bahan pengawet dan sugar free (mengandung Sukralosa pemanis buatan tanpa kalori)
2. Sukralosa tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat, kontrol glukosa darah jangka pendek maupun panjang, ataupun pelepasan insulin gan. Sukralosa diperbolehkan penggunaannya pada makanan dan minuman di hampir 80 negara termasuk Indonesia dan telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga Sari Jahe Herbadrink Sugar Free aman dikonsumsi gan.
3. Selain menghangatkan serta membuat tubuh lebih nyaman juga memberikan efek relaksasi. Rasa hangat dari jahe pun bisa meredakan masuk angin, perut kembung serta mengurangi rasa mual.
Selain sari jahe, ada beberapa herbadrink lainnya seperti sari temulawak dan sari lidah buaya. Tetap dengan segudang manfaat.
Nah bagaimana mudah-mudahan curhatan dan tips ini berguna ya untuk perjuangan kembali alami.
Bertualang di alam emang ngasih ketenangan sendiri si buat aku 😀
yap tenang dan nyaman mba
Ending yang tidak terduga
sangat tak teduga mas wkkwkw
Geleng-geleng saya om. Keren banget petualangannya, nggak kalah kerennya iklannya om. Masuk pake ekoo wkwkw
wkwkwkwk bisa aja mas
woo.. ngulek cabe nya mantap. petualangannya seru lho bang, sampai terasa nikmatnya.
namanya juga usaha mba kwkwkwk
Saya belum nyoba sih kak
nyobain deh kak, serius