Film My Generation mungkin adalah film yang bakal saya review untuk pertama kali di dalam blog ini. Bisa dikatakan saya jarang – jarang sekali mereview sebuah film. Bukan karena saya tidak suka film, tetapi karena saya terlalu menikmati semua film – film yang saya tonton. Begitu juga dengan film yang saya bahas ini.
Walaupun sibuk dengan kehidupan sehari – hari, atau sibuk memikirkan asuransi jiwa penting apa iya, saya juga menyempatkan untuk bersantai seperti menonton film. Akhir – akhir ini saya tertarik dengan sebuah film yang akan di tayangkan pada 9 November nanti. Dari cover yang saya lihat awalnya, saya tidak yakin dengan film yang akan tayang ini. Apakah film ini memberi kesan yang positif untuk penontonnya ? apakah akan memberi dampak yang lain ?
Film My Generation Besutan IFI Sinema
Saya benar- benar mencari informasi yang akurat terkait film besutan IFI Sinema ini. Karena isu – isu mengenai perkembangan kids zaman now tertuang di film ini. Apalagi saya juga ingin mengetahui apa beda era milenial ini dengan zaman saya remaja dulu. Kalau hanya untuk sekedar nakal, saya juga pernah nakal loh.
Film ini memang berbeda dengan film remaja lainnya. Mulai dari problematika remaja – remaja zaman now yang nyatanya terkadang membuat para orangtua atau guru di sekolah pusing. Aturan – aturan orang tua yang masih mengikuti zamannya kecil terkadang tidak cocok dengan remaja zaman now. Atau tidak adanya kebebasan buat anak untuk berkreasi dan mengembangkan kemampuannya hingga aturan – aturan kolot orang tua hanya bisa membuat remaja itu menjadi dilema. Semua di bahas film my generation ini.
Bukan hanya masalah – masalah diatas, namun isu – isu kesetaraan genderpun juga diangkat di film ini. Semua problematika tersebut diiringi dengan riset yang mendalam. Mulai dari riset social media listening selama 2 tahun hingga pengerjaan film yang sampai 1 tahun.
Mbak Upi Sebagai Sutradara
Saya semakin tertarik lebih ketika mengetahui bahwa film ini di sutradarai mbak Upi. Seorang sutradara yang banyak mendebutkan karya film Indonesia terbaik seperti My Stupid Boss, 30 Hari Mencari Cinta, Radit Jani, Realita Cinta Rock & Roll. Siapa yang pernah menonton film – film besutannya pasti paham gaya mbak Upi. Lewat film yang akan tayang ini, mbak Upi ingin meberi realita lebih dekat tentang kehidupan generasi milenials sehingga dapat menjadi catatan penting dalam mengetahui karakter kids zaman now. Film ini juga menggambarkan generasi zaman now sesungguhnya. Film ini sangat layak di tonton oleh generasi zaman now termasuk juga orang tua. Tak hanya sisi cinta dalam milenial saja yang menarik namun mengani sisi negatif positifnya kehidupan remaja masa kini juga ada di My generation.
Bagaimana dengan sinopsis atau jalan ceritanya ? Seperti apa ?
Film My Generation bercerita tentang persahabatan empat anak SMU, Zeke, Konji, Suki dan Orly. Keempatnya mendapati fakta bahwa liburan sekolah mereka tidak istimewa. Namun hal itu membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran sangat berarti dalam kehidupan. Dalam sinopsisnya juga di ketahui mereka berempat gagal pergi liburan karena video buatan mereka berisi protes terhadap guru, sekolah, dan orangtua, menjadi viral di sekolah mereka. Akhirnya, mereka dihukum dan tidak boleh pergi liburan.
Tetapi mereka mencoba membuat liburan itu menjadi istimewa. Kejadian itu membawa mereka pada kejadian-kejadian dan petualangan yang memberi pelajaran berarti dalam kehidupan mereka.
Selain itu di luar kebersamaan emapat anak SMU tersebut, mereka masing – masing memiliki karakteristik yang berbeda dengan konflik yang berbeda-beda. Aktor dan artis muda Arya Vasco memerankan Konji, Bryan Warow sebagai Zeke, Lutesha sebagai Suki, dan Alexandra Kosasie sebagai Orly. Keempatnya merupakan bintang-bintang muda baru yang dipilih oleh Upi sendiri. Tidak hanya aktor atau artis baru, film ini juga didukung oleh Tyo Pakusadewo, Karina Suwandhi, Indah Kalalo, dan Joko Anwar.
Don’t Judge This Movie From The Movie Trailer
Jangan hanya lihat cover atau trailer dari film ini. Tapi tonton agar kita bisa tau apa saja pesan moral dari film ini. Apalagi untuk orang tua yang merasa jika anak – anak mereka tumbuh tidak seperti keinginan mereka. Dengan menonton film ini kita bakal tau apa sebenarnya yang diinginkan remaja di era milenial ini. Sesungguhnya ada alasan – alasan tertentu yang membuat mereka menjadi berbeda. Bergesernya gaya hidup modern akibat era digital melahirkan generasi millenial dengan karakter – karakter yang berbeda pula. Di film ini peran orang tua, guru, sekolah sangat dibutuhkan. Para orang tua dan guru harus mampu menghadapi perubahan bahwa saat ini teknologi semakin pesat mengubah banyak hal dalam berbagai aspek kehidupan.
Saya sendiri mungkin belum memilik anak, namun film seperti ini saya harap mampu menambah pengetahuan saya tentang memahami anak anak di era milenial. Bukan tidak mungkin, disaat kelak saya memiliki anak dan tumbuh besar, tentu berbeda pula cara memahaminya.
Oh iya film besutan IFI Sinema ini akan tayang pada 09 November 2017. Nonton ya…
semoga cepat tayang juga di layarkaca21 😀
Jadi bagaimana?
Filmnya keren kan hehehehe