Tak bisa dipungkiri jika fondasi utama ekonomi di tanah air yang layak dan patut mengantongi support serta dukungan adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bukan tanpa alasan, UMKM dinilai tak hanya memegang peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia, namun mampu memberikan kontribusi istimewa terhadap perekonomian dikawasan ASEAN. Ini bisa dilihat dari statistik dimana 88,8 persen hingga 99,9 dari perusahaan di kawasan Asia Tenggara ini adalah UMKM.
UMKM juga dinilai tahan banting, menurut data Badan Pusat Statistik sehabis krisis moneter tahun 1997-1998 yang menghantam ekonomi tanah air, jumlah UMKM malahan mampu memperlihatkan eskalasi, dan bisa menyerap 85 juta sampai 107 juta tenaga kerja hingga tahun 2012 lalu. Data tahun 2018 lalu, UMKM mencatatkan prestasi dengan menyokong 60,34% produk domestik bruto (PDB) nasional.
Meski berhasil dan berpotensi besar meningkatkan perekonomian dalam negeri, UMKM di tanah air tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan semisal dengan masalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dukungan sistem yang masih kurang optimal, manajemen administrasi keuangan, akses pembiayaan perbankan serta berbagai regulasi dan kebijakan yang dinilai kurang efektif.
Dengan situasi dan kondisi terkini , sektor ini juga ikut serta terdampak pandemi virus Covid-19. Belum lagi saat pemberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro pun mau tak mau semakin mematikan keberlangsungan UMKM. Walau pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk menyelamatkan UMKM dengan beragam program, namun perlu bagi usaha tersebut berbenah saat ini.
Sudah menjadi suatu tuntutan bagi pemilik Usaha Kecil Mikro dan Menengah untuk segera menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0. Apalagi saat pandemi ini bisa menjadi momen yang tepat dalam berbenah. Teknologi bisa meraih posisi dalam urusan membantu UMKM dalam melakukan analisa dan mengambil keputusan strategi ke depannya. Tanpa menerapkan sistem digital yang sesuai dengan usaha mereka, memperkecil peluang untuk bisa terus bertahan di tengah persaingan yang makin ketat di ranah online saat ini. Inilah alasan pentingnya untuk segera go digital bagi para pemilik UMKM dan teknologi cloud computing bisa menjadi jawaban bisnis.
Mengenal Cloud Computing dan Manfaat yang Ditawarkannya
Seperti Saya, mungkin teman-teman sudah pernah mendengar tentang cloud computing sebelumnya. Ya, teknologi ini bisa menjadi opsi yang bisa menjadi solusi bagi para pegiat UMKM di tanah air karena dinilai dapat meningkatkan produktifitas dalam situasi dan kondisi yang seperti di saat ini. Lantas, apa itu cloud computing, dan bagaimana manfaat serta penerapannya bagi pengelola UMKM?
Komputasi awan atau istilahnya cloud computing bisa dikatakan merupakan sebuah mekanisme dimana informasi disimpan permanen di suatu server internet, dan disimpan secara sementara pada komputer pengguna. Misalnya, Kamu sebagai pengguna, bisa mengakses data usahamu kapan saja dan dari mana saja melalui perangkat yang terkoneksi internet, meskipun Kamu sedang tidak di toko atau tidak di kantor sekalipun.
Sebagai contoh teknologi cloud yang mungkin sering Kamu gunakan hari-hari semisal Google Drive. Kita hanya perlu gunakan akun Google Mail otomasi yang memilikinya bisa akses Google Drive dan aplikasi lain milik Google secara langsung. Contoh lainnya adalah media sosial yang mana beroperasi secara multi platform. Bisa digunakan via aplikasi yang di instal juga bisa tampil baik melalui web.
Penerapan teknologi komputasi awan ini juga banyak digunakan diberbagai sektor. Di sektor pendidikan cloud computing digunakan untuk online learning melalui website sekolah. Selain itu juga digunakan sebagai media ujian, server akademik, server PPDB dan banyak lainnya.
Disektor kesehatan pun komputasi awan memiliki peran penting saat ini. Banyak tenaga kesehatan seperti dokter bisa melakukan konsultasi secara daring kapan pun dimana pun dengan platform komputasi awan. Banyak startup dan perusahan mulai membuat aplikasi kesehatan berbasis cloud computing.
Pastinya banyak sektor selain yang sudah saya ulas di atas dimana juga mengambil manfaat dari komputasi awan ini, mulai dari bisnis digital native, startup internet, layanan keuangan dan perbankan, media, hiburan, manufakturing serta retail.
Dari penjelasan terkait pengertian dari cloud computing tersebut, Kamu pun bisa mengetahui beberapa manfaat yang bisa dirasakan sebagai pemilik UMKM, di antaranya adalah:
Efisiensi Biaya Operasional
Karena tidak menyimpan data secara langsung, maka Kamu tidak terbebani oleh biaya untuk update software hingga perawatan yang nominalnya bisa sangat terasa bagi usaha kecil dan menengah.
Bisa Diakses Banyak Pengguna Sekaligus
Karena bisa diakses banyak pengguna yang terhubung, maka Kamu bisa dengan mudah berkoordinasi dengan tim dalam aktifitas pengelolaan bisnis dan sebagainya. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan terjadinya transaksi dari manapun dan tetap aman.
Digunakan Secara Daring
Karena terhubung ke internet, maka Kamu juga bisa lebih dimudahkan dalam mengelola keuangan maupun hal-hal lain. Dengan begitu, setiap anggota tim dapat bekerja secara real-time.
Data Real Time
Oleh karena itulah, teknologi ini juga memungkinkan Kamu untuk mengetahui secara langsung perkembangan usahamu. Kamu bisa terus memantau transaksi dan data lain kapan pun dan dari manapun selama terkoneksi, entah melalui PC, laptop bahkan smartphone sekalipun.
Lebih Fleksibel
Menerapkan komputasi awan, maka usahamu bisa lebih terbebas dari risiko yang seringkali menghantui pada pemilik usaha. Sebut saja seperti laptop yang hilang atau bahkan kebakaran sekalipun. Ini karena setiap data usahamu tersimpan di internet.
Data yang Aman
Menerapkan cloud computing, tentunya Kamu hanya akan memilih penyedia layanan yang kredibel dan profesional. Inilah yang kemudian menjamin keamanan data yang telah Kamu bangun seiring waktu.
Menunjang Produktifitas
Dengan beberapa manfaat yang sudah dijelaskan di atas, tak heran jika cloud computing bisa menjadi solusi yang dapat ikut meningkatkan produktifitas. Teman-teman UMKM bisa mengelola data besar milik usahanya tanpa banyak terbebani oleh biaya berlebih. Artinya, sebagai pemilik usaha pun bisa lebih fokus dalam mengelola usaha.
Penerapan Cloud Computing untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Saat ini, mungkin usaha yang teman-teman kelola sudah menerapkan digitalisasi, entah itu dari aspek marketing, mekanisme atau sistem transaksi. Dengan penerapan teknologi digital tersebut, mungkin Kamu juga sudah merasakan bagaimana efeknya terhadap usahamu. Dan mungkin begitu pula dengan yang dilakukan oleh kompetitor usahamu, bukan?
Artinya, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk lebih mengadopsi digitalisasi pada bisnis atau usahamu. Salah satunya adalah dengan menerapkan cloud computing. Namun sebelum melangkah lebih jauh, mungkin Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu tentang model-model layanan cloud computing yang ada saat ini dimana sudah saya riset dari berbagai informasi, antara lain:
Platform as a Service (PaaS)
Layanan berbasis cloud ini dilakukan dengan menyewa platform yang terdiri atas hardware, sistem operasi, storage dan kapasitas jaringan melalui internet. Sebagai pemilik usaha, Kita bisa menyewa virtual server dan layanan yang kemudian digunakan untuk menjalankan software atau aplikasi yang beroperasi secara daring melalui web.
Infrastructure as a Service (IaaS)
Layanan ini menawarkan infrastruktur cloud computing yang bisa berupa CPU, RAM dan Storage virtual, namun tanpa sistem operasi. Kamu tetap bisa mengaturnya untuk suatu aplikasi melalui layanan ini. Layanan ini bisa Kamu manfaatkan bila ingin memerlukan infrastuktur tanpa harus membelinya.
Data-Storage as a Service (DaaS)
Layanan ini menyediakan fasilitas sistem penyimpanan data dengan tingkat keamanan dan sumber daya yang mencukupi, berbeda dari media penyimpanan biasa. Menggunakan layanan ini, Kamu bisa menyimpan data secara remote lalu mengaksesnya kapan pun dan dari mana pun dan cukup membayar sesuai besarnya resource yang dipakai.
Communication as a Service (CaaS)
Model layanan cloud ini menawarkan sistem yang berhubungan dengan komunikasi jaringan, mulai dari keamanan, infrastruktur komunikasi dan sebagainya. Biasanya, layanan ini digunakan untuk sistem komunikasi VoIP, audio dan video conferencing hingga pesan instan.
Hardware as a Service (HaaS)
Adalah suatu layanan yang menyediakan fasilitas perangkat keras (hardware) yang kemudian digunakan untuk membangun sistem cloud computing. Model layanan ini biasanya hanya digunakan oleh perusahaan berskala besar saja.
Software as a Service (SaaS)
Inilah model layanan yang mungkin paling banyak digunakan oleh UMKM. Model ini menawarkan penggunaan software atau aplikasi yang berbasis cloud dan diakses secara online lewat internet. Model ini biasanya digunakan dengan sistem berlangganan sesuai kebutuhan atau on-demand. Menggunakan layanan ini, Kamu tak perlu terbebani oleh lisensi dan cukup membayar biaya langganan sesuai penggunaan saja.
Model SaaS memang menjadi layanan cloud favorit karena dapat dimanfaatkan untuk membangun dan mengembangkan usaha. Alasannya, karena menjadikan usaha lebih mudah dikelola dengan biaya yang lebih terjangkau dimana pengguna tak harus mengunduh lalu memasang software di setiap perangkat yang digunakan oleh keseluruhan tim, utamanya bagi tim yang bekerja secara remote.
Cloud computing berbasis software ini juga memberikan banyak kemudahan lainnya bagi para pemilik UMKM. Ya, Kamu bisa memanfaatkan berbagai aplikasi tersebut untuk keperluan manajemen akuntansi, manajemen HRD, marketing hingga penyimpanan data, bahkan bisa juga aplikasi E-commerce. Selain itu, penggunaan layanan ini juga menawarkan fitur teknis mulai dari dukungan kolaborasi, video conference, update otomatis hingga sistem pembayaran yang lebih fleksibel.
Tentu saja, Kamu bisa menyesuaikan pemilihan aplikasi atau software sesuai dengan kebutuhan UMKM yang Kamu kelola. Hal ini pulalah yang membuat model layanan ini jadi pilihan yang lebih ideal bagi UMKM yang memiliki keterbatasan dalam beberapa hal. Dengan pilihan yang lebih banyak, Kamu, sebagai pengguna jadi lebih bebas dalam memilih software sesuai kebutuhan maupun anggaran.
Kesimpulan Digitalisasi memang sudah menjadi hal yang tak terhindarkan bagi UMKM di Tanah Air agar bisa terus bertahan di situasi saat ini sekaligus untuk mengikuti tren pasar. Digitalisasi dalam hal pemasaran dan mekanisme transaksi memang sudah banyak diadopsi oleh usahawan Indonesia. Namun dengan menerapkan cloud computing, tentunya peluang sukses untuk bisa go digital, akan menjadi lebih tinggi. Dan tentu saja, itu adalah hal yang Kamu inginkan bukan?
Mau tidak mau, pelaku UMKM memang harus belajar untuk lebih digital dalam perkembangannya saat ini. Apalagi kalau sudah mau mengenal cloud computing, jadi lebih gampang lagi buat masuk ke dunia digital.
Tidak hanya pelaku UMKM ya, semua lini memang sudah merasaka. Keharusan untuk digitalisasi ini. Seharusnya para pelaku usaha akan semakin mudah dengan menguasai ini. Nah, peran para pendamping UMKM nih supaya para pelaku ini makin bisa melek digital.
Cloud computing memang menjadi solusi di kala mahalnya infrastruktur on premis. selain itu cloud juga berasa gampang banget di terapkan dan di imolementasikan dibanding on premis. Bagus UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi ini
UMKM juga kini kudu melek digital yaah..
Dengan mengenal cloud computing, semua pekerjaan bisa teliti dan tepat juga menekan biaya menejemen.
Betul banget, sejalan dengan webinar yang pernah saya ikuti mengenai digitalisasi permudah akses untuk umkm. Mau nggak mau pelaku umkm harus ikut perkembangan dunia digital sekarang, supaya usahanya bisa makin maju ya..
Saya sebagai orang yang bekerja di tech company setuju banget dengan artikel Masnya. Kalau nggak bisa ngikutin perkembangan tren digital ini, peluang untuk ketinggalan dari kompetitor dan survive akan semakin besar.
Kebantu banget buat mahamin ttg cloud computing ini dengan adanya infografis yg kece itu, jadi bisa nangkep poin2 pentingnya… Nah untuk umkm sendiri sepertinya masih perlu diperkenalkan lebih jauh ya soal cloud computing ini