Liburan ke Langkawi di Malaysia merupakan jejak perjalanan saya selanjutnya yang menggunakan paspor setelah perjalanan terakhir ke Phuket. Perjalanan ini sendiri sudah saya lakukan beberapa bulan lalu dan baru saat ini bisa saya tulis melalui blog alakadarnya ini. Destinasi saya ini merupakan sebuah pulau di negara Malaysia yang katanya mirip – mirip dengan Balinya Indonesia. Banyak juga pengembara ataupun turis – turis lokal atau dari berbagai macam negara yang mengatakan kalau pulau yang berada di laut Andaman ini mirip Bali. Tapi apa benar ?
Liburan Ke Langkawi – Day 1
Seperti biasa untuk menuju ke pulau yang berada di sisi utara Malaysia ini saya harus melakukan dua kali flight. Yang pertama tentu saja ke Kuala Lumpur terlebih dahulu, lalu melanjutkan penerbangan ke Langkawi. Dari Pekanbaru kota tempat saya tinggal, saya sudah mendapatkan tiket dengan harga yang lebih murah sewaktu promo Airasia. Untuk penerbangan ke Kuala Lumpur saya mendapatkan tiket murah pulang pergi IDR 300.000 saja. Sedangkan untuk ke pulau elang saya mendapatkan harga tiket promo IDR 300.000 juga (ga tau murah atau ngga). Untuk waktu keberangkatan saya ambil yang pukul 11 pagi dari Pekanbaru lalu ke Langkawi pukul 18.00 waktunya malaysia. Saya sengaja mengambil jarak keberangkatan karena mau istirahat dulu di KLIA 2.
Setelah makan siang KFC di KLIA 2 dan sudah istirahat, sekitar pukul 17.00 waktunya KLIA 2 saya lalu checkin menuju gate keberangkatan untuk menuju pulau yang merupakan salah satu distrik yang berada di negara bagian Kedah Darul Aman, Malaysia yang sejak tahun 1987 bebas pajak. Untuk menuju tempat liburan yang akan saya singgahi ini membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam menggunakan maskapai Air Asia.
Setelah hampir satu jam terbang, finally saya sampai di Langkawi International Airport. Sayangnya cuaca pada waktu saya datang tidak bersahabat, gelap dan gerimis. Saya bergegas masuk ke bandara dengan desain tradisional namun tetap keren ini untuk menuju hotel. Walaupun dari beberapa blog yang menjadi referensi saya menyarankan agar menyewa mobil rental, namun saya tetap menggunakan taxi untuk menuju hotel. Bukan tanpa alasan, karena saya tidak pergi beramai – ramai.
Selama di pulau ini saya menginap di Coco Valley Inn sebuah penginapan di daerah pusat kota Kuah. Saya tidak menginap di daerah Pantai Cenang (Pantai kutanya pulau ini) karena ingin menghindari keramaian. Dari bandara menggunakan taxi saya hanya kena 5 ringgit saja pada malam itu. Untuk transportasi selama disini hanya ada taxi dan penyewaan mobil dan motor walaupun ada yang bilang ada bus. Dalam perjalanan pun hujan semakin lebat, sehingga memang saya tidak kepikiran lagi untuk mencoba menjelajah pada malam itu. Pikiran saya hanya sampai penginapan dan mencari makan malam.
Coco Valley Inn
Sempat bingung juga dimana letak penginapannya. Saya diturunkan oleh bapak supir taxi di sebuah toko yang menjual berbagai macam cokelat dan barang – barang bebas pajak yang bernama Coco Valley. Ternyata letak penginapan berada di sebelah tempat ini dan harus naik ke lantai 2. Saya memilih tempat ini karena murah dan dekat dengan kota. Selain itu saya mendapatkan kamar dengan fasilitas seperti hotel bukan hostel. Tempat tidur double plus wifi hanya dengan biaya IDR 200.000 saja untuk satu malamnya walaupun tidak ada sarapan pagi. Saya sendiri sudah pesan untuk tiga malam. Sayangnya ketika check in, cece yang jaga kurang fasih bahasa melayu, ya alhasil gunain bahasa inggris kampung dah.
Setelah check in saya lalu mencoba mencari tempat makan sekitar menggunakan aplikasi TripAdvisor yang selalu membantu saya ketika melakukan perjalanan. Setelah membaca review akhirnya saya putuskan untuk makan nasi kandar di rumah makan Haji Ali. Sebuah rumah makan India yang menyediakan berbagai macam makalan halal ala – ala India. Jarak dengan tempat saya menginap pun tidak jauh, hanya beberapa blok toko saja. Karena sudah lapar, dengan gerimis kecil saya lalu menuju tempat makan tersebut.
Di tempat makan ini saya memesan nasi kandarnya dengan ayam gorengnya yang besar. Plus minuman tea-o ice (teh es) menemani makan malam saya. Saya hanya membayar RM 8 untuk keduanya. Enaknya makan nasi kandar adalah ga jauh – jauh beda dengan nasi Rames di kota saya. Dengan bumbu yang ga jauh dengan bumbu di kampung saya Sumatera Barat. Walaupun terkadang kuah karinya lebih tajam rasanya.
Setelah makan, saya lalu kembali ke hotel untuk beristirahat. Sambil mempersiapkan perjalanan esok pagi.
Day 2
Pada hari ke 2 ini saya sudah menyiapkan beberapa agenda untuk dijalani. Salah satunya adalah ke Taman Lagenda Langkawi (Langkawi Lagenda Park). Untuk menuju lokasi ini saya berjalan kaki dari penginapan sekitar lebih kurang 1,5 KM. Enaknya berjalan di pulau ini, fasilitas pejalan kaki semua terawat. Berbeda di Indonesia yang banyak di hinggapi oleh pedagang kaki lima ataupun trotoar yang tidak terawat. Taman ini berlokasi tepat di samping dermaga Kuah. Taman ini menampilkan suatu destinasi menarik karena menyajikan cerita rakyat dan referensi cerita dalam cara yang unik. Selain mempunyai pemandangan alami yang indah, Lagenda Park Langkawi juga mempunyai titik – titik (spot) buatan yang menambah keelokan taman yang juga memiliki julukan Taman Dongeng ini.
Alamat : 07000 Kuah, Kedah, Malaysia
Setelah puas berfoto – foto di taman ini, saya selanjutnya menuju Dataran Lang (Langkawi Eagle Square). Tempat ini merupakan tempat yang paling wajib dikunjungi. Kawasan wisata Dataran Lang ini mampu menunjukan suasana yang unik. Di tempat ini kita bisa melihat patung elang raksasa yang merupakan ciri dari pulau ini. Patung ini tinggi dan besar yang berada berdampingan dengan kolam air mancur. Sementara itu dari area kita juga bisa melihat pemandangan dan panorama Kuah Bay (kawasan pelabuhan langkawi) yang cukup indah. JIka kamu penggemar selfie tempat ini wajib kamu kunjungi. Untuk ketempat ini juga tidak jauh – jauh. Kawasan ini terletak pas disebelah Taman Lagenda.
Perjalanan dalam liburan ke Langkawi ini selanjutnya adalah Kuah Bay atau Kuah Jetty. Niat awalnya memang saya ingin menyebrang ke daerah negara Thailand, tepatnya Satun, Koh li Peh. Tapi karena keadaan keuangan yang harus berhemat, akhirnya saya urungkan niat saya. Di lokasi ini kita bisa menyebrang ke berbagai destinasi menarik di Langkawi. Seperti Pulau Payar, dan beberapa pulau lainnya. Saya sendiri kemari hanya untuk menyewa sepeda motor. Oh iya, kalau ke berliburan ke destinasi ini ada baiknya menyewa kendaraan seperti mobil dan sepeda motor. Karena saya cuma berdua maka saya menyewa sepeda motor saja. Umumnya sepeda motor disini jenisnya motor matic. Untuk menyewa selama 1 x 24 jam, dikenakan biaya sekitar RM30 saja. Tidak diperlukan SIM International, hanya nomor paspor (lupa dipotokopi atau tidak), dan juga nomor yang bisa dihubungi selama di pulau ini. Kebetulan waktu di KLIA 2 saya sudah mengganti nomor smartphone saya menjadi nomor Malaysia.
Setelah menyewa motor matic, destinasi saya selanjutnya adalah Langkawi Sky Bridge (jembatan langit) di telaga tujuh atau tepatnya di dalam kawasan Oriental Village, Teluk Burau, di kaki Gunung Mat Cinchang. Jembatan ini memiliki ketinggian 700 mdpl. Bisa dikatakan umumnya wisatawan yang menjelajah ke pulau ini pasti targetnya kesini selain dataran Lang. Banyak para wisatawan seperti saya yang ingin merasakan sendiri sensasi berada dalam ketinggian langit. Jembatan ini membawa saya pada ketinggian yang seolah sejajar dengan awan, benar-benar mampu membuat saya takjub. Untuk naik menuju jembatan tinggi ini, kita harus menaiki cable car atau gondola yang mampu membawa kamu menuju ketinggian 700 meter untuk sampai di tepian jembatan yang juga disebut sky bridge ini. Saya ga tau begitu pasti berapa ketinggian gondola ini akan membawa saya keatas. Tapi dari informasi dari sana, gondola yang akan membawa kita tersebut memiliki ketinggian 3 kali lipat dari lokasi jembatan, yaitu sekitar 2000 meter. Nah di jembatan nanti kita bisa melihat panorama pemandangan keindahan kepulauan Langkawi yang terhubung dengan warna laut yang cerah. Nampak juga kapal kapal besar ataupun transportasi lautnya berjejer di sepanjang pantai. Sempat deg – degan juga pertama kali menginjakkan kaki, terasa bergoyang juga.
Setelah puas berada di jembatan ini, masih di lokasi yang sama, saya juga mengunjungi SkyDome, SkyRex, & 3D Art Langkawi yang sudah termasuk dalam paket basic ticket RM 55/ orang. Kita bisa menikmati wahana seni 3d, juga wahana virtual dinosaurus.
Pada sore harinya, kami melanjutkan ke destinasi hits lainnya. Yang tak lain dan tak bukan adalah Pantai Cenang. Pantai yang digadang – gadang seperti pantai Kuta Bali ini ternyata memang cukup menarik. Kiri kanan jalan menuju pantai cenang nampak berbagai macam hotel, hostel, cafe – cafe dan rumah makan yang memang mirip dijalanan Kuta. Sedangkan di pantai Cenang, berbagai macam atraksi ada disekitar pantai. Mulai dari berenang saja, jetski hingga parasailing. Tetapi ya harus bawa duit juga ya hahaha. Disini saya bersantai sambil menikmati sunset pada sore yang mendung itu.
Day 3
Pada hari ketiga, destinasi saya adalah Underwater World. Hampir – hampir sama dengan Jakarta Aquarium lah. Buat teman – teman yang sudah pernah lihat underwater gini mending tidak usah kemari, soalnya hampir sama. Kebetulan saya karena belum pernah ya tempat ini jadi tujuan utama saya. Di tempat ini berbagai macam spesies ikan ada disini. Cukup takjub karena pertama kali saya melihat ikan – ikan dalam aquarium besar gini. Tak hanya itu, disini kita juga bisa melihat spesies pinguin. Dan pada jam tertentu ada atraksi memberi makan pinguin tersebut. Destinasi wisata ini diakui sebagai taman laut dan air tawar terbesar yang mempunyai total sekitar 5.000 spesies ikan. Oh iya di Underworld Water ini kamu juga bisa melihat kehidupan ikan hiu, penyu, ikan pari dan banyak ikan-ikan lainnya beserta spesies laut jenis lain yang dipertontonkan.
Jam operasional : 09.30 – 18.30 (Senin – Jumat), 09.30 – 22.30 (Sabtu & Minggu)
Alamat : Pantai Cenang, Mukim Kedawang
Harga : RM40 – 46
Pada hari yang sama saya juga mengisi waktu dengan membeli oleh – oleh cokelat. Seperti yang kita tahu kalau di pulau ini bebas pajak. Jadi harga yang ditawarkan juga jauh lebih murah dari pada kita membelinya di Kuala Lumpur. Tak hanya cokelat, parfum, bir dan semua barang yang dijual di sini bebas pajak. Rekomendasi saya bisa berbelanja di Coco Valley dan Haji Ismail Group. Nah mengunjungi destinasi ini tanpa membeli cokelat agak gimana gitu. Jadi jangan lupa ya beli 😀
Day 4
Well tibalah hari ke empat, saatnya balik ke Kuala Lumpur. Pagi hari saya sudah mengembalikan motor dan langsung menuju bandara. Overall liburan ke Langkawi layak dan asik banget dituju walaupun ga Bali – Bali amat. Apalagi jika kamu memiliki uang lebih dan waktu lebih. Saya tidak bisa sampai ke pulau payar, dayang bunting ataupun melihat elang langsung. Mungkin kalau ada waktu dan tiket murah lagi, saya akan kembali ke sini. Oh iya nanti saya akan buat cerita lagi per destinasi ya yaaaa.
300 ribu PP? 2 orang itu kak? Murah juga ya.
Baru ngeh kalau Lang itu Elang setelah baca ini.
eh lupa, sendiri kak. mahal ya ?
Tiketnya lebih murah dari semarang jakarta klo harga segitu. Sekali jalan aja kadang nggak dapet.
Kuala lumpur memang negeri tetangga yg menjadi resolusi 2018. Semoga bisa segera ke sana
iya mas, walaupun kadang promo perginya jauh hari
Asyiknya traveling 4 hari ke Langkawi.
Bisa jadi contekan seru kalau saya beroleh rezeki sama.
Btw, ada spot snorkelingnya juga kah?
Salam siang dari Lombok.
yap mudah mudahan membantu
Cerita perjalanannya lengkap banget, membantu sekali bago orang yang tidak pernah bepergian ke luar negeri seperti saya ini
mudah mudahan bisa travel ke luar negeri ya kak
Ih asyik ada penguin…
Wah… pas bgt nemu blog ini. Explore dataran lang-taman lagenda 4jam cukup ga? Lalu lanjut ke skybridge apakah cukup jauh jaraknya? Lebih baik taxi atau taxi online (grab/uber)? Tksh
taxi onlune belom ada mba, mending sewa motor atau mobil. cukup kok waktu segitu 😀 cuma kalau di skybridger emang agak lama di tkp nya. maap baru bisa balas
murah bener taksi dari airport ke Kuah RM5, taksi bandara ya?
Kemarin iya taksi bandara, cuma kemarin kawan baru kesana, udah ada grab. kalau naik taksi udah naik. Oh iya mending sewa mobil aja ka
Pengen ke Langkawi Sky Bridge pake Banget 😀
bermanfaat sekali informasinya, punten ada kontak sewa motor dan harganya?
kebetulan kemarin nemunya dari google maps mas/mba. jadinya langsung ke TKP