Pulau Marak – Surga dari Selatan. Destinasi saya selanjutnya setelah pulau – pulau yang ada di Sumatera Barat yang sudah saya singgahi, seperti Sikuai, Pagang dan Pamutusan. Pulau tak berpenghuni ini memiliki keindahan yang luar biasa, baik di atas atau bawah lautnya. Tempat ini sendiri tidak berpenghuni, hanya tempat para nelayan beristirahat. Lokasinya terletak di Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Pulau Marak – Sekilas
Lokasinya secara administrasi terletak di daerah Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tepatnya di desa Nagari Sungai Pinang. Di kawasan daerah ini juga terdapat gugusan pulau lainnya, seperti pulau Pagang, Karanggo dan beberapa pulau lainnya. Tipe pulau ini berbukit dengan kondisi pantai berpasir putih, sehingga apabila cuaca cerah maka bisa di katakan teman – teman bisa melihat sebuah lokasi yang luar biasa. Menurut sumber yang saya baca di uncle google, luas dari pulau ini sekitar 500 Hektar, tapi kalau di liat di google earth lumayan besarlah. Alam yang tenang membuat kita bakal terus berulang kemari.
Perjalanan
Perjalanan saya ke tempat ini sama dengan sebelumnya. Bermodal motor Kharisma 125 tahun 2005, saya berdua teman saya memulainya dari Kota Pekanbaru. Perjalanan menggunakan motor ini adalah hal yang menantang bagi saya dan mencoba daya tahan tubuh dan motor dalam perjalanan jauh. Memang bisa di katakan saya tidak langsung ke pulau. Dari Pekanbaru berangkat malam, menginap terlebih dahulu di Matur (Kab. Agam), lalu subuhnya melajutkan perjalanan untuk ke pulau marak. Banyak akses untuk ke menuju tempat ini dengan berbagai macam harga dan keunggulan yang di dapat. Karena kami cuma berdua, saya mengurungkan niat untuk naik dari Nagari Sungai Pinang, padahal kalo ramai, 5 orang saja, kita bisa menyewa perahu nelayan dengan harga terjangkau, 100 – 200 ribu/ hari. Saya akhirnya kembali ke tempat teman saya di Losmen Carlos di daerah Bungus. Bisa di katakan saya sudah berulang kali menggunakan jasa dari Maike pemilik losmen tersebut. Di losmen ini menawarkan jasa paket one day tour ke Pagang dan Pamutusan dengan harga Rp. 225.000. Dengan harga segitu teman – teman sudah dapat makan siang, bermain banana boat, biaya penyebrangan PP, snorkling, snack, photo bawah laut dan banyak lainnya. Nah, kali ini saya bukan ke pulau pagang dan pamutusan, jadi telebih dahulu saya kondisikan dengan Maike. Setelah deal menambah beberapa rupiah, kami pun langsung berangkat, dengan syarat mengantar terlbih dahulu teman – teman yang sudah dulu ingin ke Pulau Pagang dan Pamutusan. Setelah hampir 1 jam sampailah di Pulau Pagang. Setelah menurunkan teman – teman disini, saya berdua dengan teman yang dari Pekanbaru melanjutkan perjalanan menujut tempat te4. Jarak yang di tempuh lebih kurang 20 menit. Berbeda dari perjalan sebelumnya, ternyata ombak untuk lokasi lumayan tinggi. Saya sempat beberapa kali istigfar dan mengucap, karena ini pengalaman ekstrem pertama kali. Beda halnya dengan bapak yang membawa boat kami, dengan duduk santai seperti tidak ada masalah hahaha. Oh iya info yang lain, pulau ini sejak 2003 menjadi pusat konservasi Siamang yang di kelola oleh Yayasan Kalaweit dari Prancis. Kontraknya sendiri 10 tahun, dan 2013 akhir kemarin menjadi batas waktu konservasinya. Selain siamang tempat ini dihuni beberapa fauna lain, puluhan jenis burung, kupu – kupu, reptil, kura – kura darat, labi – labi, amfibi & babi hutan.
Kegiatan Kami
Whoaaaaaaaa !!!! Takjub, beberapa ratus meter menjelang sampai di pulau, saya melihat sebuat pemandangan yang luar biasa. Pemandangan sebuah pulau dengan pasir putih landai yang menawan. Ini pulau perawan !!! yah sebenernya perawan atau ngga itu cuma ekspresi kegembiraan saya. Begituhalnya dengan ifan, teman saya dari Pekanbaru ini juga langsung bersiap – siap untuk loncat. Saya pun tak kalah semangatnya, dengan segera setelah merapat, saya langsung berbaring menikmati suasana alam di daratan ini, walaupun terik. Nyaman… ya itu yang bisa saya katakan, pulau ini nyaman, suara derus ombak, suara pepohonan dan nyanyian burung – burung di pulau ini membuat saya terlena, sampai Ifan mengagetkan saya untuk segera berfoto. Alhasil saya dan ifan berfoto ria tempat pesisir selatan ini. Setelah beberapa kali ambil foto, tiba tiba kami di kejutkan ketika perahu yang saya tumpangi berjalan aga ke tengah, saya sempat panik, namu ternyata bapak yang punya perahu hanya ingin tidur siang di posisi yang nyaman. Huff.. mengagetkan saja. Selanjutnya tentu saja yang harus di nikmati adalah pemandangan bawah laut daratan ini. Wow, bening dan jernih. nampak terumbu terumbu karang, ikan – ikan yang lalu lalang dan juga saya menemukan bintang laut aneh, besar dan berwarna biru. Atau mungkin saya saja kali yang tidak mengenal hewan – hewan bawah laut. Setelah puas, kami melanjutkan dengan makan siang dengan nasi kotak yang sudah di siapkan sebelumnya. Ingin rasanya bermalam disini, sayangnya kami tidak mempersiapkannya dengan matang. Tak terasa sudah pukul 2, dari jam 9 tadi pagi. Saatnya kembali ke Pulau Pagang, agar teman – teman yang pergi bareng tidak curiga hahaha. Perjalanan pulang ternyata ombak lebih naik lagi, untung saya sudah membuka kaos, sehingga sewaktu di perahu tidak susah lagi membuka kaos. Sampai di pagang kami basah kuyub karena ombak (mandi).
Go Home
Setelah seharian bermain di marak, lanjut ke Pulau Pagang dan Pamutusan. Sebenarnya Pagang bukan merupakan pulau yang baru buat saya. Pulau ini sudah beberapa kali saya singgahi, selain menemani teman – teman yang belum pernah ke pulau ini. Ifan yang notabene belum pernah ke tempat seperti ini, tetap tidak menyianyiakan kesempatan untuk berfoto, sambil lihat – lihat anak gadis orang hahaha. Sayangnya yang ada bule cowok :ngakak. Tapi tetap ada anak gadis yang Indonesia kok. Setelah puas di Pulau Pagang, kami melanjutkan ke Pulau Pamutusan. Pulau yang berada di seberang pulau pagang. Dan sama halnya di pulau pagang, ifan tetap melanjutkan aktifitasnya untuk berfoto, demikian juga saya. Ada yang baru di pulau pamutusan ini, ada dermaga baru. Sehingga pulau ini terlihat lebih menarik. Di pulau pamutusan ini juga saya sempatkan menemankan Ifan untuk mendaki sampai bukit di pulau ini. Setelah berfoto, tibalah waktu kami untuk menyelesaikan kegiatan hari ini. Cuaca yang mulanya terik tiba – tiba berubah menjadi mendung. Setelah sampai di Losmen saya segera menyelesaikan administrasi dan beranjak segera pulang. Di Perjalanan kami mandi lagi.. ya mandi hujan.. namun kami sigap dengan membawa mantel. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Dengam keindahan laut & aneka ragam flora fauna, tempat ini layak disebut sebagai “Surga dari Selatan“