Pagi itu tampak beberapa anak-anak di desa Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi sibuk lalu lalang membawa kursi untuk mempersiapkan sebuah acara yang akan dihadiri oleh ibu Menteri BUMN Rini Soemarno yang akan dilaksanakan pada siang itu. Beberapa anak lainnya masih asyik bermain, bersenda gurau dan beberapa lainnya juga ada yang masih mengikuti pelajaran di sebuah ruang sekolah sementara.
Senyuman dan keceriaan yang berada di bilik bermain yang aman dan gedung sekolah sementara telah menghadiahkan sejumlah hiburan bagi anak – anak di desa itu. Padahal pada 28 September 2018 lalu mereka menghadapi trauma berat akibat gempa yang melanda Palu dan Dongala.
Desa mereka merupakan desa yang paling parah terkena dampak gempa dan likuifaksi, bahkan desa ini sempat terisolir yang mengakibatkan susahnya penyaluran bantuan lebih sulit sampa di kawasan itu. Selain itu gempa dan likuifaksi mengakibatkan ribuan warga desa kehilangan tempat tinggal.
Namun dengan seiringnya jalannya waktu, warga dan anak-anak di desa ini mampu bangkit. Ya bangkit untuk bisa terus menjalani hidup seperti semula.
Membangun Huntara dan Sekolah
Ada peran ibu Menteri Rini Soemarno dengan segenap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawahnya. Pada awal kunjungan awalnya, ibu menteri mendorong dan menggalang BUMN untuk melakukan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa. Salah satu upayanya adalah dengan menggalang sejumlah BUMN untuk bersinergi membangun rumah hunian sementara (Huntara) dan menyediakan kebutuhan air bersih bagi para saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana alam di Sulawesi Tengah.
Dengan cepat tanggap BUMN Hadir Untuk Negeri mulai melakukan pemulihan di daerah terdampak gempa. Salah satunya bantuan melalui Bank Mandiri yang mendirikan Posko Sinergi BUMN Peduli Bencana yang berfungsi sebagai pusat bantuan. Posko ini fokus terhadap pembangunan dan pendirian tempat tinggal teman atau sodara kita disana yang terkena dampak bencana.
Bank Mandiri juga terus melakukan peran aktif dalam menghadapi dan mengelola bencana, baik pada tanggap bencana ataupun pada proses rehabilitasi. Bank plat merah ini mulai mendirikan atau menyediakan 250 hunian sementara yang di rancang tahan gempa bagi warga yang menjadi korban terdampak gempa dan juga fasilitas kebutuhan pendukung lainnya seperti toilet (MCK), dapur umum, aula, posko trauma healing, bantuan makanan untuk pengungsi serta 18 unit generator set dan 414 unit emergency lamp untuk memudahkan penyediaan energi listrik dan penerangan.
Tak hanya Huntara, Bank Mandiri juga mempercepat pembangunan ruang kelas sementara SD Inpres Sibalaya Selatan, di wilayah Sigi, Sulawesi Tengah, yang terdampak bencana gempa. Tentu saja tujuannya agar para adik-adik kita disana bisa cepat melakukan aktivitas belajar mengajar dengan baik dan aman. Begitu pula dengan rumah atau bilik pengajar yang juga disediakan.
Untuk mendukung aktivitas belajar lebih lancar dan baik, Bank Mandiri juga menyediakan relawan-relawan guru atau pengajar yang ahli dan berlatar belakang berbeda. Sehingga adik-adik disana bisa kembali belajar seperti biasa.
Ya… walaupun mungkin tidak mudah juga untuk melanjutkan pelajaran di saat pasca gempa ini. Namun para relawan pengajar punya cara tersendiri untuk membantu mental mereka agar tidak trauma. Sebagai contoh dengan belajar dan bermain di tenda darurat. Benar… bermain, belajar, menggambar atau apapun itu yang bisa membantu adik – adik di sana untuk bisa melupakan sejenak kesedihan ataupun kejadian yang dialaminya. Pra relawan yang memiliki latar belakang psikologi terus melakukan trauma healing dan mental recovery untuk menghibur anak-anak para korban bencana.
Tentunya kegiatan – kegiatan yang dilakukan para relawan pengajar ini juga mendapat banyak apresiasi dari para orang tua korban. Mereka dengan rela menunggui anaknya yang sedang belajar dan bermain bersama para relawan pengajar. Tak terlihat kesedihan, yang ada hanya wajah – wajah dan senyum bahagia dari adik-adik kita yang terus semangat dalam menjalani hidup. Mereka saja bisa untuk itu, kenapa kita tidak ?
Saya juga salut dengan para relawan pengajar yang ikhlas dan semangat membantu adik-adik disana. Seandainya saya juga diberikan kesempatan seperti itu.
Bank Mandiri Lakukan Stabilitas Ekonomi
Selain membangun dan mendirikan Huntara dan perangkat lainnya, BUMN Hadir Untuk Negeri melalui Bank Mandiri juga mempercepat aksi pasca gempa dan tsunami. Mulai dari mengaktifkan krisis center, mendirikan posko, juga mengoperasikan kembali operasional cabang dan juga atm.
Untuk wilayah Palu dan Dongala, Bank Mandiri mempunyai sekitar 7 bank cabang yang dibantu lebih dari 70 ATM. Bank ini juga mengoperasikan kantor cabang Sam Ratulangi juga 6 unit ATM di Palu. Tentunya pembukaan operasional cabang ini untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan masyarakat pasca terjadinya bencana. Bank ini juga memberikan keringanan kepada para nasabah bank Mandiri yang menjadi korban bencana gempa. Keringanan ini bertujuan agar nasabah yang tertimpa musibah tidak keberatan membayar kewajiban-kewajiban kredit. Pastinya cash flow nasabah pasti terganggu sehingga ini bertujuan untuk membantu meringankan.
Sinergi BUMN Hadir Untuk Negeri bantu Pulihkan Palu
BUMN Hadir Untuk Negeri bersinergi memberikan bantuan kepada daerah yang terdampak gempa di Palu dan Dongala. Beberapa upaya pemulihan dimulai dari listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), telekomunikasi, perbankan hingga layanan kesehatan. Posko – posko bantuan didirikan secara terpusat tersebar di Palu dan Dongala yang tentunya berfungsi untuk memudahkan seluruh BUMN dalam menyalurkan kebutuhan dasar korban gempa dan tsunami yang telah terjadi.
Contohnya BUMN PT Pertamina (Persero) pasca gempa lakukan pemulihan infrastruktur Terminal BBM Donggala untuk memperkuat distribusi BBM dan non-BBM (Avtur) serta menjaga pasokan BBM dan Non BBM untuk wilayah Palu dan Donggala. Perusahaan minyak ini juga terus mengupayakan pelayanan BBM, khususnya solar, di rumah sakit, PLN, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pasca bencana yang terjadi. BBM jenis solar ini untuk mendukung operasional rumah sakit menggunakan genset, salah satunya RS Undata Palu, yang tidak hanya menangani pasien sakit, tapi juga korban gempa.
Selain itu Pertamina juga menyatakan sebulan pasca gempa Palu, sebanyak 1.381 pemilik pangkalan LPG 3 kilogram sudah beroperasi lagi. Ini merupkan bentuk optimalisasi pemulihan penyaluran energi yang mulai berangsur membaik.
Pertamina juga melalui anak usaha Pelita Air, telah mengirimkan bantuan bahan pangan, genset dan kebutuhan lainnya seberat 4,7 ton. Bantuan itu merupakan bantuan gabungan berbagai BUMN sebagai bentuk dari Sinergi BUMN hadir untuk negeri. BUMN Melalui Pelita Air juga mengirim alat berat jenis ekskavator untuk membantu pencarian korban gempa yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Dan Pertamina tidak sendiri, untuk mendukung dan mempercepat proses pemulihan tersebut, dalam pelaksanaannya PT Pertamina (persero) bersinergi dengan BUMN. Salah satunya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang sudah memiliki pengalaman di bidang pembangunan dermaga dan terminal bahan bakar minyak.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang juga merupakan bagian dari BUMN juga terus mempercepat upaya perbaikan fisik di wilayah gempa. Salah satunya adalah mempercepat upaya pemulihan fisik gedung Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie di Palu yang sebelumnya berantakan akibat gempa.
Lainnya, dalam waktu 2 minggu, Tim Tanggap Darurat WIKA telah berhasil merapikan sebagian area terminal Bandara Palu, dan dapat difungsikan kembali. Bisa dikatakan ini sebuah upaya dari WIKA untuk berperan aktif bersama Pemerintah melalui Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN dalam mempercepat pemulihan daerah. Perbaikan Bandara ini juga bersinergi dengan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I selaku BUMN. Sehingga proses perbaikan lebih cepat.
Selanjutnya adalah Tim Relawan Jasa Marga Peduli dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menyalurkan bantuan melalui Posko BUMN Peduli di Palu yang terdiri dari perlengkapan medis darurat, paket makanan siap saji, air mineral, terpal untuk hunian, pakaian dan personil terlatih juga bersertifikat.
Sebagai wujud kepedulian dan wujud nyata BUMN Hadir Untuk Negeri, Jasa Raharja juga ikut menyalurkan bantuan untuk wilayah yang terdampak gempa dan tsunami. Bantuan dalam bentuk sembako diharapkan bisa meringankan beban para korban gempa dalam memenuhi kebutuhan sandang dan pangan.
Sedangkan untuk ketersediaan listrik di Palu, Donggala dan Sigi pasca diterpa bencana, PLN menggesa perbaikan dalam waktu empat hari pasca kejadian. Dengan menyalurkan supply listrik dari Poso. Cepatnya pemulihan ini karena adanya sinergi berbagai stakeholder seperti Pertamina, Polri, TNI, dan Telkom.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga membebaskan tagihan listrik kepada 7.200 pelanggannya yang terdampak bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala. Sebab para pelanggan PLN hingga saat ini belum atau tidak lagi menempati rumahnya. Sehingga memutus aliran listrik pada rumah-rumah tersebut guna menghindari hubungan arus pendek listrik.
Selanjutnya adalah, Telkom Group yg memberi bantuan WiFi dan kartu SIM Simpati gratis, untuk wilayah yang terdampak gempa. Telkom membagikan 1.000 paket kartu SIM kepada Polda Sulteng, yang bertujuan untuk membantu komunikasi antara aparat Kepolisian dan sejumlah relawan, saat melakukan koordinasi pascabencana.
Untuk mendukung distribusi bantuan tetap cepat di lakukan, PT Pelindo IV juga menyiapkan Pelabuhan Pantoloan, Palu, berfungsi normal serta bisa menerima pengiriman logistik dari luar daerah. Sedangkan kapal milik PT Pelni juga dikerahkan untuk mengangkut korban di Palu. Ribuang orang terangkut menggunakan kapal untuk dievakuasi, selain menggunakan pesawat Hercules milik TNI.
PT Pegadaian (Persero) juga ikut membantu korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Tak hanya mengirimkan bantuan, Pegadaian juga menginventarisasi korban, baik jiwa, aset nasabah, maupun jaringan kantor Pegadaian yang rusak.
PT Pupuk Indonesia (Persero) juga turut mengulurkan tangan. Perusahaan pelat merah ini memberikan bantuan berupa tenda, alas tidur, terpal, dan bahan pokok yang dikirim secara bertahap. Bantuan itu diterbangkan dengan pesawat Hercules milik TNI dari Makassar. Ada juga bantuan yang akan dikirim dengan transportasi darat.
Pemerintah juga terus mendorong agar BUMN terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, BNPB dan seluruh stakeholder untuk bersinergi dalam menyalurkan bantuan kepada korban bencana agar tepat sasaran.
Luar biasa bukan ? kita seharusnya bisa mengapresiasi bantuan cepat tanggap tersebut. Bukan hanya sibuk berkomentar dan berdebat di dunia maya saja. Semoga Palu cepat pulih !
Cepat yaa bangkit masyarakat di Palu dan sekitarnya, apalagi anak-anaknyaa yang udah ceria lagi setelah bencana. Semoga segera pulih lagi, Palu.
Kami selalu berdoa
Aamiin kak
Iya, emang perlu aksi nyata buat bantu sodara2 kita yg kena musibah. Foto abg mana? Kok gada liat…
abg yang tukang ptoo