Lompat ke konten

11 Tips Memilih VPS Terbaik versi A-pradana.Net

  • Hosting
  • 5 min read
tips memilih vps terbaik

Tips memilih VPS terbaik merupakan topik yang akan Saya bicarakan kali ini. Membangun website atau situs agar punya banyak pengunjung harus ada domain dan hosting-nya. Dimana domain adalah nama unik dari suatu situs atau web. Kemudian hosting ialah media yang akan menyimpan data dalam bentuk gambar, tulisan, video maupun lainnya.

Kamu bisa meletakkan file atau berkas tertentu pada server file yang nantinya bisa dilihat oleh pengunjung ketika mengakses website Kamu. Hosting itupun disediakan oleh pihak penyedia jasa hosting. Seperti VPS, yang merupakan salah satu jenis layanan hosting. Sebelum itu, ketahui dulu tips memilih VPS agar betul-betul mendukung web yang dimiliki.

Pengertian VPS

VPS adalah kependekan dari Virtual Private Server, kadang disebut VM Virtual Machine maupun Virtual Server. Menurut Wikipedia VPS dibuat dengan share resource server fisik ke dalam server-server virtualisasi dimana resource bisa dipindahkan dengan metode yang tidak berpengaruh terhadap hardware server secara langsung. Virtual Private Server atau VPS ialah sebuah teknologi virtualisasi yang dapat membagi sumber daya server fisik jadi beberapa bagian secara virtual.

Tips Memilih VPS Terbaik

Setelah memutuskan untuk beralih ke Virtual Private Server tentu saja ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Berbeda dengan hosting lain yang bisa dibaca di Begini Tips Memilih Hosting Yang Tepat Bagi Pemula (a-pradana.net) atau seperti shared hosting, pemilihan VPS tidak bisa sembarangan agar lebih efektif. Berikut tips memilih mana yang terbaik versi A-pradana.Net:

  1. Tentukan Penggunaan VPS

Paling utama adalah menentukan kegunaannya, karena Virtual Private Server bukan hanya untuk menyimpan dan menjalankan website saja. Selain sebagai web hosting, rupanya juga bisa dimanfaatkan untuk menghubungkan layanan Internet Of Thing atau IOT.

  1. Sesuaikan Dengan Rencana Selanjutnya
Baca Juga  Catat! Begini Langkah-Langkah Migrasi Hosting Lama ke VPS

Setelah menyimpulkan tujuan dari penggunaannya, pertimbangkan juga rencana nantinya. Bagaimanapun, bisnis Kamu pun perlu berkembang agar bisa terus berjalan. Oleh karena itu, perhitungkan hal-hal lain apakah nanti ada kemungkinan sistem membutuhkan sumber daya yang tinggi dalam waktu dekat. Rencana tersebut sangat penting, mengingat migrasi Virtual Private Server tidaklah sesederhana shared hosting.

  1. Pilih Sistem Operasi

Beberapa pihak penyedia layanan VPS biasanya memberikan sistem operasi satu opsi saja. Jika sistem lebih maksimal dengan Windows, maka pilih server Windows juga.

  1. Perhatikan Kapasitas Bandwidth Tiap Bulan

Penyedia layanan Virtual Private Server memberikan batasan pemakaian bandwidth di setiap bulannya. Kamu harus perhatikan itu, karena kalau penggunaan melebihi batas maka kecepatan akses ke VPS akan melambat atau berkurang. Tidak hanya itu saja, kelebihan pemakaian VPS juga akan kena biaya tambahan. Oleh karena itu, perhatikan kebutuhan bandwidth per bulannya.

  1. RAM dan CPU

Perlu diketahui bahwa kapasitas RAM dan CPU di setiap server ada batasannya, sesuai paket layanan yang Kamu pilih. Kalau jumlah situs ada banyak dan mau ditambah lagi, sesuaikan juga dengan kapasitas CPU dan RAM yang juga besar, supaya tidak overload.

  1. Jenis Penyimpanan Data

Pada saat ini terdapat dua pilihan penyimpanan yang banyak ditawarkan yaitu SSD atau Solid State Drive dan Hard Disk. Memang untuk jenis penyimpanan seperti Hard Disk jauh lebih terjangkau. Tapi untuk VPS pilihan yang paling cocok adalah penyimpanan SSD. Sebab Solid State Drive mempunyai kecepatan yang lebih maksimal dibandingkan penyimpanan tradisional dari HD.

  1. Kenali Teknologi Yang Digunakan

Tips memilih VPS terbaik selanjutnya adalah dengan mengetahui juga apa saja jenis teknologi yang dipakai. Seperti tipe perangkat lunak yang mendukung dan kebutuhan pendukung lainnya.

  1. Pilihan Managed Dan Unmanaged
Baca Juga  Layanan Dedicated Hosting Indonesia dengan Performa Tinggi dan Handal

Mode konfigurasi yang disediakan oleh pihak penyedia aja berupa managed dan unmanaged. Untuk VPS managed, Kamu tidak perlu lagi melakukan konfigurasi, instalasi serta maintenance VPS. Tapi kalau untuk tipe VPS unmanaged kebalikan dari managed VPS. Dimana Kamu harus mengurus semuanya sendiri. Karena pihak penyedia layanan hanya memberikan akses ke dalamnya saja.

  1. Ketahui Informasi Layanan VPS

Perlu diingat bahwa Kamu juga harus mengecek informasi dan batasan apa saja yang telah ditentukan. Jangan sampai nanti pas digunakan ada pelanggaran batas, yang mengakibatkan kena suspend.

  1. Persiapkan Budget

Seperti yang telah disebutkan di atas VPS disediakan oleh layanan jasa. Karena itu, Kamu harus membayar setiap kali menggunakan hosting dari pihak tersebut. Cek dan atur kembali budget yang dimiliki agar bisa mendapatkan hosting terbaik tanpa harus bayar banyak. Caranya dengan membandingkan penawaran dari pihak satu ke pihak lainnya.

  1. Support Dari Pihak Jasa

Jika pada suatu ketika Kamu menemukan masalah pada hosting dan sudah coba diselesaikan tapi tak ada hasil, Kamu bisa hubungi pihak support dari jasa penyedia hosting untuk membantu. Jadi, ada layanan yang maksimal.

Pilih Yang Mana ?

Tentunya ada berbagai pilihan dan pertimbangan kita dalam memilih mana yang terbaik dan cocok untuk kita gunakan. Banyak provider yang menawarkan VPSnya dengan berbagai keunggulanan dan poin-poin tertentu. Provider besar seperti Amazon, Google Cloud, Alibaba Cloud dan provider seperti Digital Ocean, Upcloud ataupun Vultr.

Pertama kali menggunakan VPS saya menggunakan Digital Ocean (DO) karena adanya voucher dan diskon saat itu. Tetapi karena masih main-main dan belum paham VPS akhirnya kupon atau voucher tersebut hangus karena saya tidak aktif. Saya sempat sih membangun WordPress tanpa panel saat itu, tetapi urung memperpanjang akun DO karena harganya yang lumayan.

Baca Juga  Email Bisnis Profesional, Perlukah Untuk Perusahaan?

Setelah beberapa waktu, akhirnya saya sering masuk ke forum-forum dan membaca perbandingan tentang keunggulan masing-masing VPS tiap provider. Hingga akhirnya saya ketemu dengan Vultr yang saat itu memancing saya dengan kupon referral saat pertama kali mendaftar. So pada akhirnya saya memilih Vultr dan mendapatkan saldo lebih dari $100.

Cara Mendaftar Vultr

Sama seperti pendaftaran umunya sangat mudah, hanya saja untuk bisa memiliki dan menggunakan jasa Vultr kita harus memiliki PayPal atau Credit Card sebagai metode pembayaran. Tetapi zaman sekarang tentu tidak sulit lagi, untuk mendapatkan PayPal pun sudah banyak jasa untuk membuatnya. Sedangkan Credit Card bisa kita akali dengan debit dari Jenius.

Pastinya saat pendaftaran kita juga diharuskan deposit sebanyak minimal $5. Tinggal akses melalui websitenya www.vultr.com, atau bisa menggunakan link Vultr referral saya untuk mendapatkan bonus hingga $100.

Kalau mau lebih untung lagi bisa cari kode kupon Vultr yang aktif lalu gunakan referral saya tadi.

Demikianlah tips memilih VPS terbaik untuk website. Selain itu, perlu diingat bahwa pemilihan Virtual Private Server ini tidak bisa sembarang. Karena tidak sesederhana jenis hosting lain seperti shared hosting. Kunci utama menggunakan VPS adalah setidaknya pengguna bisa dan paham akan perintah dasar di program Linux. Aksesnya pun akan lebih mudah jika Kamu pakai panel seperti Webuzo atau WBZ.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!