Wisata Solok Selatan tentunya jauh dari hingar bingar wisata provinsi Sumatera Barat. Apalagi selama beberapa waktu, tempat – tempat wisata di Sumatera Barat tak jauh dari Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam dengan air terjun Langkuik Tinggi, Kabupaten Limapuluh kota, Kota Payakumbuh, Solok hingga ibukotanya, Padang.
Nyatanya Kabupaten yang terletak di timur provinsi Sumatera Barat ini menyimpan berbagai potensi wisata. Mulai dari wisata alam, budaya hingga sejarah. Apalagi dengan letaknya yang berdekatan dengan Gunung Kerinci, membuat alam dari kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Solok ini jarang disentuh.
Salah satu pesona wisata di kabupaten ini adalah air terjun. Banyak juga yang mengatakan bahwa Solok Selatan adalah negeri Seribu air terjun, ini karena banyak terdapat titik air terjun. Bahkan di prediksi masih banyak air terjun yang belum di explore.
Beberapa bulan yang lalu saya berkesempatan untuk datang berlibur ke kabupaten ini, walaupun waktu yang sangat singkat. Dari perjalanan tersebut saya berhasil mengunjungi dua destinasi air terjun. Salah satunya air terjun Kembar atau Twin Waterfall.
Untuk menemukan air terjun ini ternyata tidak mudah, padahal saya berharap banyak dari google maps. Nyatanya titik koordinat yang ada di google maps tidak memberikan rute perjalanan yang benar. Mau ga mau akhirnya saya juga bertanya kepada masyarakat sekitar.
Wisata Solok Selatan – Air Terjun Kembar.
Setelah bertanya dengan penduduk sekitar akhirnya kami di arahkan untuk menuju Desa Bangun Rejo. Desa ini sendiri tak jauh berada dari Kantor Bupati Padang Aro. Nah dari kantor pemerintahan ini kamu terus melanjutkan perjalanan sekitar 5 KM untuk menuju destinasi air terjun kembar.
Awalnya perjalanan mulus dengan aspal, namun tidak beberapa saat, kami harus melanjutkan perjalanan dengan jalan yang terjal (tanah berbatu). Jangan berifikir kalau kami pergi naik mobil… kami hanya naik motor, lumayan sih.. buat pantat saya dan ory (teman kaskus) pegal.
Untuk menuju tempat ini juga lebih mudah dengan banyaknya papan panah yang menunjukan lokasi wisata Solok Selatan ini. Dalam perjalanan kami melihat hamparan kebun teh Liki dan hanya melihat beberapa rumah warga hingga akhirnya hanya melihat hutan karet saja. Sekitar 20 menit menahan goncangan, akhirnya pintu masuk air terjun kembar terlihat. Saya lalu di arahkan untuk memarkirkan kendaraan di tempat yang telah tersedia.
Setelah turun dari motor, saya sempat bertanya kepada seorang bapak yang mengarahkan parkir tentang tempat wisata ini. Dari informasi beliau juga saya baru tau kalau dilokasi ini tidak dipungut biaya sama sekali. Pengunjung hanya diwajibkan untuk membayarkan parkir. Memang kalau dilihat, tempat yang viral 2017 ini memang masih membutuhkan bantuan pemerintah, termasuk masalah akses jalan masuk.
Puas berbincang, saya kemudian melanjutkan turun ke bawah untuk melihat air terjun ini. Karena tempatnya di bawah lembah, kita diwajibkan untuk turun sekitar 5 menit (biasanya turun cepat, naik lambat). Benar saja.. tak lama saya mendengar alunan khas air terjun yang sudah biasa saya dengar. Dengan mempercepat langkah dan membawa smartphone saya langsung menuju sumber suara itu.
Wow !! benar – benar kembar, dari perjalanan saya yang masih setengah, tampak dari kejauhan air terjun ini. Ada 2 titik, yang pertama air terjun utama dan satu lagi tempat aliran air yang tidak deras. Dengan sigap saya dan ory mengabadikan gambar alam ini. Sebenarnya alasan doank sih pake acara mau foto… intinya mau istirahat sebentar.. kasihan perut.
Puas istirahat yang tak seberapa, saya lalu melanjutkan perjalanan dengan menuruni anak tangga yang sudah di buat oleh pengelola destinasi ini. Lumayan juga kalau hari hujan bisa kepleset, namun untungnya tidak hujan dink. Sampai di anak tangga terakhir saya sempat di buat terkejut, karena untuk mencapai air terjun utama harus menyebrang melalui jembatan bambu.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan jembatan bambu tersebut, yang jadi permasalahan saya pada saat itu adalah bobot badan saya yang tidak seperti waktu menjadi model L-men dulu. Saya betul – betul ragu untuk bisa menyebrang. Begitu pula dengan Ory yang mengatakan kalau abang maju, aku pun mau. Alahmaaaaak..
Bagai buah simalakama, akhirnya saya coba juga jalur penyebrangan ini. Masa kalah dengan adik – adik SD yang bersekolah di desa – desa terpencil yang hari – harinya harus menyebrangi jembatan tali. Awalnya sih lumayan juga karena jembatan ini bergoyang, namun setelah 2 – 3 langkah saya menjadi yakin, kalau jembatan ini kuat untuk menopang bobot saya. Melihat saya berhasil sampai di ujung jembatan, Ory pun juga ikut menyebrang, walaupun takut juga.
Tara….. akhirnya sampai juga di Air Terjun Kembar Solok Selatan. Pemandangan yang asri, sejuk, juga cantik. Di sekeliling tempat ini juga masih hijau, karena masih banyak pohon dan tumbuhan lain. Yang jelas lingkungan air terjun ini masih perawan dan alami… belum terlalu banyak perubahan atau campur tangan manusia.
Sayangnya karena saya sampai sore di Solok Selatan, mau tidak mau saya tidak mencoba untuk berenang. Karena saya harus mencari penginapan untuk saya bermalam. Saya hanya mencoba air yang mengalir dari air terjun ini yang ternyata sangat segar dan dingin (minum langsung karena kahausan).
Destinasi yang terletak di Jorong Pincuran Tujuah Nagari Lubuak Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan ini memiliki ketinggian sekitar 10 – 15 meter saja menurut saya. Tetapi ada juga yang mengatakan kalau tingginya sekitar 20 meter. Jika ingin berenang ataupun mandi bisa langsung di kolam yang ada Air terjunnya, jika ingin lebih santai bisa di kolam kedua yang dialiri sungai kecil yang tidak deras.
Ditempat ini kita juga bisa melakukan aktifitas selain mandi – mandi, contohnya berkemah. Atau bisa juga duduk bersantai sambil melihat dan mendengar alunan suara air. Saya sarankan untuk yang ingin ketempat ini membawa keluarga adalah pilihan tepat. Karena aliran air terjunya tidak begitu deras.
Dari perjalanan ini ada yang saya sesalkan. Banyak sampah yang bertebaran di lokasi ini. Walaupun memang, pengunjung tidak dipungut bayaran, namun sayang saja…
Saya juga mengungkapkan keluh kesah saya ini kepada pengelola yang tak lain adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. Sebenarnya tidak masalah membayar.. agar tempat ini bisa terpelihara dengan baik dan bersih.
Jadi bagaimana ? bisa donk wisata Solok Selatan ini dicatat di buku rencana liburan teman – teman ? Ga akan rugi, karena Solok Selatan menyimpan banyak potensi wisata. Jangan lupa lihat Kalender 2018 dulu ya gan. Ayoo Ke Solok Selatan.
Ughhh keren banget ?
ayooo ajak suami jalan jalaan
waaw, keliatannya menarik banget, bisa jadi list travelling berikutnya nih.
yoi gan.. mudah mudahan kesampapian ya
Bukan main ya… jalan tak ngajak-ngajak…..
next time ya brooo
Wisata air terjun dikenal dengan perjalanan yang “istimewa”. Tapi keistimewaan itu terbayar saat sudah berada dilokasi air terjun.
Jembatan bambunya klo lebih tinggi lagi akan lebih ngeri ngeri sedap ?
pastinya mas.. ngeriii
Enak dong boleh mandi di sana sambil bertapa di bawah air terjun hhehehe
iya saya pernah lakukan itu bro. tapi di air terjun yang berbeda
Kota Solok Bukit Tinggi dengan seribu air terjun ternyata julukan itu menghoda rasa ingin mengunjunginya
Semoga saja ada kesempatan untuk melihat langsung
ya betul diambil bayaran utk daerah wisata lebih baik mengapa tidak, toh memang semua itu butuh biaya
amin mba.. mudah mudahan ya
Wuiihh …
Unik ya !
Air terjunnya kayak kakak beradi ?
Kayaknya asik tuh buat berenang-renang …
asyik mass. apa kabar mas 😀
terbaik la mas..
air terjun yang cantik.
mesti sejuk dan nyaman serta menyegarkan
iya mas alhamdulillah
Asikk .. bisa buat renang-renang cakep .. hehehe ?
Baik, mas Andrew.
Mas kabarnya baik juga ?.
baik juga mas 😀
Indah banget air terjunnya! Duh, meski Solok jauh, tapi bisa lihat foto-fotonya aja udah seneeng deh.
Makasih udah share yaa kak!
iyaap. mudah mudahan ada kesempatan untuk kesana yaa
widih keren banget wisata ini, jadi pengen juga kesana
mudah mudahan kesampaian ya mas
ada masa boleh pergi lagi ke Wisata solok selatan
Belum pernah nyampe ke sini. Pengen suatu saat bisa ke sini, tapi nggak bawa bocah yah 😀
iyaaaa susah donkkk wkwkkw